Pages

Monday, September 29, 2014

Tata Cara Penulisan Buku Pelajaran

Tentu kita tahu bahwa keberadaan sumber belajar sangat berperan penting dalam proses belajar. Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi  seluruh manusia. Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang dirancang (learning re sources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Lalu yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sebagai orang Teknologi Pendidikan tentu harus bisa mengembangkan sumber belajar tersebut agar bisa bermanfaat dan tepat guna sehingga dapat meningkatkan kinerja. Dari ke-enam sumber belajar yang ada, pada artikel ini saya akan membahas mengenai bahan, yakni berupa buku teks pelajaran.
Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi sekumpulan informasi pengetahuan yang dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar dan pembelajaran. Secara definisi buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. (Buckingham, 1958 :1523). Sedangkan menurut AECT, 1977, sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, buku teks pelajaran atau sering juga disebut buku wajib atau buku paket yang sering digunakan oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Buku ini  memuat bahan pembelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu mata pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa maupun guru pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu.
Buku teks biasanya dibuat sebagai sumber informasi ilmiah yang digunakan baik oleh masyarakat umumnya maupun oleh kalangan masyarakat ilmiah, yang dibuat oleh ahli keilmuan tertentu. dosen  atau widyaiswara  untuk mata kuliah, mata diklat  yang diajarkannya, bisa jadi seorang guru ,  dosen dan widyaiswara membuat buku pelajaran  yang tidak diajarkannya asal menguasai ilmunya.Buku teks pelajaran memiliki beberapa ketentuan dalam penyusunannya, hal ini tentunya sangat diperlukan agar sebuah buku dapat memberikan informasi yang utuh. Dalam pembuatannya dibutuhkan teknik-teknik tertentu untuk dapat mencetak buku teks pelajaran secara benar. Jika buku teks pelajaran dibuat tidak dengan prosedur yang ada (asal-asalan), tentu hal ini akan berdampak buruk bagi para pembacanya. Saat ini, sudah banyak buku teks pelajaran yang beredar dalam pasaran. Namun, tidak semua buku yang beredar di pasaran ini mempunyai isi yang beragam dan juga menarik minat para pembaca. Seperti yang kita tahu, tidak ada satupun hal di dunia ini yang sempurna. Namun apabila para penulis ini dapat mengetahui ketentuan dan teknik-teknik yang benar dalam penulisan buku cetak, bukan tidak mungkin suatu saat nanti buku-buku yang beredar di Indonesia ini memiliki kualitas yang baik.
Setelah saya membaca referensi dari beberapa artikel yang saya temui di internet, disini saya akan mencoba untuk menjelaskan mengenai ketentuan dan teknik-teknik yang diperlukan dalam penulisan buku pelajaran. Ada 3 prinsip yang harus di pahami oleh setiap penulis buku cetak pelajaran, ketiga hal tersebut adalah :
1.    Prinsip Relevansi
Maksud dari Relevansi ini adalah adanya sebuah keterkaitan antara materi yang ditulis dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : Apabila kemampuan yang kita harapkan adalah sebuah fakta, maka materi yang kita sajikanpun harus berupa fakta.
2.    Prinsip Konsistensi
Konsistensi yang dimaksud adalah adanya sebuah keajegan antara kompetensi dasar yang harus dimiliki dengan bahasan yang ada pada buku. Contoh : Apabila kompetensi dasar yang harus dikuasai lima macam, maka bahasan yang ada pada buku tersebut juga harus lima macam.
3.    Prinsip Kecukupan
Maksud dari kecukupan disini adalah setiap materi yang diajarkan harus mencukupi kebutuhan pembaca untuk dapat menguasai kompetensi yang diajakan. Jadi setiap materi yang diberikan tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu banyak. Apabila terlalu sedikit, pembaca kemungkinan tidak dapat menguasai kompetensi dasar yang ada. Namun, apabila terlalu banyak itu dapat membuang-buang waktu dalam mempelajarinya.

Selain dari ketiga prinsip yang sudah disebutkan di atas tersebut, ada beberapa ketentuan dan prasyarat yang harus dipenuhi agar tujuan dari pembuatan buku itu tercapai. Ketentuan dan prasyarat tersebut meliputi :
A.    Persyaratan yang berkaitan dengan unsur-unsur isi
1.    Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik
2.    Dengan tujuan dan kemampuan yang akan dicapai oleh pembaca
3.    Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
4.    Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5.    Sesuai dengan jenjang dan sasararan
6.    Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
7.    Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara

B.    Persyaratan yang berkaitan dengan unsur-unsur penyajian
1.    Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
2.    Dapat menarik perhatian dan juga minat sasar pembaca
3.    Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
4.    Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
5.    Penyajian menggunakan bahasan ilmiah dan formal

C.   Persyaratan yang berkaitan dengan unsur-unsur Bahasa
1.    Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2.    Penggunaan kalimat disesuaikan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
3.    Menggunakan istilah, kosa kata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
4.    Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan

D.   Persyaratan yang berkaitan dengan unsur-unsur Ilustrasi
1.    Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
2.    Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
3.    Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
4.    Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi

E.    Persyaratan yang berkaitan dengan unsur- unsur grafik
1.    Desain buku secara keseluruhan harus menarik
2.    Kertas dan ukuran buku yang harus digunakan
3.    Tipografi yang dgunakan dalam setiap penulisan
4.    Tata letak kulit da nisi buku

Dalam melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain :
A.    Hal-hal yang harus diperhatikan :
1.    Berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
2.    Table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
3.    Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
4.    Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
5.    Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
6.    Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten

B.    Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
1.    Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab
2.    Tidak boleh memotoing table atau gambar
3.    Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
4.    Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
5.    Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
6.    Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
7.    Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
8.    Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir

Jadi, kesimpulan dari bahasan saya kali ini adalah hingga saat ini buku masih menjadi sumber belajar yang banyak digunakan di dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam proses pembuatannya, banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran. Beberapa hal yang penting dan harus diperhatikan adalah sistematika penulisan harus sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku. Apabila setiap penulis dapat memahami  setiap kaidah tata aturan penulisan yang benar, bukan tidak mungkin kualitas buku di Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

No comments:

Post a Comment