Tentu kita tahu
bahwa keberadaan sumber belajar sangat berperan penting dalam proses belajar. Pada
hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi seluruh manusia. Menurut Asosiasi Teknologi
Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa
data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas
(kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.Ditinjau dari asal usulnya,
sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber belajar yang
dirancang (learning re sources by design) yaitu sumber belajar yang memang
sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Lalu yang kedua adalah sumber belajar
yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by
utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk
keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar
kita yang semua itu dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sebagai
orang Teknologi Pendidikan tentu harus bisa mengembangkan sumber belajar
tersebut agar bisa bermanfaat dan tepat guna sehingga dapat meningkatkan
kinerja. Dari ke-enam sumber belajar yang ada, pada artikel ini saya akan
membahas mengenai bahan, yakni berupa buku teks pelajaran.
Buku
teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi sekumpulan
informasi pengetahuan yang dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar dan
pembelajaran. Secara definisi buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di
sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program
pengajaran. (Buckingham, 1958 :1523). Sedangkan menurut AECT, 1977, sumber
belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik
secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar
mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran. Dengan kata
lain, buku teks pelajaran atau sering juga disebut buku wajib atau buku paket
yang sering digunakan oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Buku
ini memuat bahan pembelajaran yang
dipilih dan disusun secara teratur dari suatu mata pelajaran yang minimal harus
dikuasai oleh siswa maupun guru pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu.
Buku
teks biasanya dibuat sebagai sumber informasi ilmiah yang digunakan baik oleh
masyarakat umumnya maupun oleh kalangan masyarakat ilmiah, yang dibuat oleh
ahli keilmuan tertentu. dosen atau
widyaiswara untuk mata kuliah, mata
diklat yang diajarkannya, bisa jadi
seorang guru , dosen dan widyaiswara
membuat buku pelajaran yang tidak
diajarkannya asal menguasai ilmunya.Buku teks pelajaran memiliki beberapa
ketentuan dalam penyusunannya, hal ini tentunya sangat diperlukan agar sebuah
buku dapat memberikan informasi yang utuh. Dalam pembuatannya dibutuhkan
teknik-teknik tertentu untuk dapat mencetak buku teks pelajaran secara benar.
Jika buku teks pelajaran dibuat tidak dengan prosedur yang ada (asal-asalan),
tentu hal ini akan berdampak buruk bagi para pembacanya. Saat ini, sudah banyak
buku teks pelajaran yang beredar dalam pasaran. Namun, tidak semua buku yang
beredar di pasaran ini mempunyai isi yang beragam dan juga menarik minat para
pembaca. Seperti yang kita tahu, tidak ada satupun hal di dunia ini yang
sempurna. Namun apabila para penulis ini dapat mengetahui ketentuan dan
teknik-teknik yang benar dalam penulisan buku cetak, bukan tidak mungkin suatu
saat nanti buku-buku yang beredar di Indonesia ini memiliki kualitas yang baik.
Setelah
saya membaca referensi dari beberapa artikel yang saya temui di internet,
disini saya akan mencoba untuk menjelaskan mengenai ketentuan dan teknik-teknik
yang diperlukan dalam penulisan buku pelajaran. Ada 3 prinsip yang harus di
pahami oleh setiap penulis buku cetak pelajaran, ketiga hal tersebut adalah :
1. Prinsip
Relevansi
Maksud dari
Relevansi ini adalah adanya sebuah keterkaitan antara materi yang ditulis
dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : Apabila
kemampuan yang kita harapkan adalah sebuah fakta, maka materi yang kita
sajikanpun harus berupa fakta.
2. Prinsip
Konsistensi
Konsistensi
yang dimaksud adalah adanya sebuah keajegan antara kompetensi dasar yang harus
dimiliki dengan bahasan yang ada pada buku. Contoh : Apabila kompetensi dasar
yang harus dikuasai lima macam, maka bahasan yang ada pada buku tersebut juga
harus lima macam.
3. Prinsip
Kecukupan
Maksud dari
kecukupan disini adalah setiap materi yang diajarkan harus mencukupi kebutuhan
pembaca untuk dapat menguasai kompetensi yang diajakan. Jadi setiap materi yang
diberikan tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu banyak. Apabila terlalu
sedikit, pembaca kemungkinan tidak dapat menguasai kompetensi dasar yang ada.
Namun, apabila terlalu banyak itu dapat membuang-buang waktu dalam
mempelajarinya.
Selain
dari ketiga prinsip yang sudah disebutkan di atas tersebut, ada beberapa
ketentuan dan prasyarat yang harus dipenuhi agar tujuan dari pembuatan buku itu
tercapai. Ketentuan dan prasyarat tersebut meliputi :
A. Persyaratan
yang berkaitan dengan unsur-unsur isi
1. Memuat
sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik
2. Dengan tujuan dan
kemampuan yang akan dicapai oleh pembaca
3. Sesuai dengan
ilmu pengetahuan yang bersangkutan
4. Sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Sesuai dengan
jenjang dan sasararan
6. Isi dan bahan
mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
7. Tidak mengandung
muatan politis maupun hal yang berbau sara
B. Persyaratan
yang berkaitan dengan unsur-unsur penyajian
1. Uraian teratur
sesuai dengan urutan setiap bab
2. Dapat menarik
perhatian dan juga minat sasar pembaca
3. Menantang dan
merangsang untuk dibaca dan dipelajari
4. Mengacu pada
aspek koginitif, afektif dan psikomotor
5. Penyajian menggunakan
bahasan ilmiah dan formal
C. Persyaratan
yang berkaitan dengan unsur-unsur Bahasa
1. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Penggunaan
kalimat disesuaikan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
3. Menggunakan
istilah, kosa kata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
4. Menggunakan
kata kata terjemahan yang dibakukan
D. Persyaratan
yang berkaitan dengan unsur-unsur Ilustrasi
1. Relevan degan
konsep, prinsip yang disajikan.
2. Tidak
mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
3. Merupakan
bagian terpadu dari bahan ajar
4. Jelas, baik
dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi
E. Persyaratan
yang berkaitan dengan unsur- unsur grafik
1. Desain buku
secara keseluruhan harus menarik
2. Kertas dan
ukuran buku yang harus digunakan
3. Tipografi yang
dgunakan dalam setiap penulisan
4. Tata letak
kulit da nisi buku
Dalam
melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa petunjuk praktis yang
dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain :
A. Hal-hal yang
harus diperhatikan :
1. Berilah jarak
3 spasi antara table atau gambar dengan
teks sebelum dan sesudahnya
2. Table atau
gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan
menggunakan table atau gambar
3. Tepi kanan
teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir,
tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
4. Tempatkan
nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman
pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
5. Semua nama
pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
6. Nama awal atau
nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
B. Hal hal yang
tidak boleh dilakukan :
1. Tidak boleh
ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut
merupakan akhir bab
2. Tidak boleh
memotoing table atau gambar
3. Tidak boleh
memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
4. Tidak boleh
memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
5. Tidak boleh
menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
6. Rincian tidak
boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk
penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
7. Tidak boleh
menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
8. Daftar rujukan
tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan
hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
Jadi, kesimpulan dari bahasan saya kali ini
adalah hingga saat ini buku masih menjadi sumber belajar yang banyak digunakan di dalam proses belajar
dan pembelajaran. Dalam proses pembuatannya, banyak aspek yang
perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran. Beberapa hal yang penting dan harus
diperhatikan adalah sistematika penulisan harus
sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku. Apabila setiap penulis dapat
memahami setiap kaidah tata aturan
penulisan yang benar, bukan tidak mungkin kualitas buku di Indonesia dapat
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
No comments:
Post a Comment