A.
Pendahuluan
Pada dasarnya, penelitian
merupakan sebuah rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok, ataupun suatu lembaga dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Kegiatan
dalam proses penelitian meliputi pengumpulan data dan analisis data yang
dilakukan secara sistematis juga logis. Namun, penelitian bukanlah suatu hal
atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Butuh keahlian khusus bagi
setiap orang yang ingin melakukannya. Bukan hanya kemampuan intelektual saja
yang dibutuhkan, namun rencana atau strategi yang matang, waktu, dan biaya
merupakan beberapa hal yang harus dipenuhi bagi siapa saja yang ingin
melaksanakan sebuah penelitian.
Penelitian dapat digolongkan
atau dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu,
antara lain berdasarkan pendekatan, berdasarkan fungsi dan berdasarkan tujuan..
Salah satu jenis penelitian yang dapat dikatakan sangat efisien dalam
penerapannya dengan mempertimbangkan aspek kriteria tersebut adalah metode
penelitian meta-analisis. Penelitian Meta-Analisis merupakan sebuah penelitian
yang dilakukan dengan mempertimbangkan atau mengkaji dua atau lebih hasil
penelitian yang memiliki masalah yang sejenis. Dalam artikel ini, penulis akan
membahas lebih dalam mengenai Penelitian meta-Analisis
B.
Pengertian
Meta-Analisis pertama kali
digunakan sebagai metode penelitian oleh Karl Pearson pada tahun 1904.
Penelitian Meta-Analisis yang dilakukannya adalah untuk kajian di bidang
kesehatan dan pengobatan. Dalam perkembangannya meta-analisis sebagai jenis dan
metode penelitian dipergunakan untuk mengkaji berbagai masalah atau topik dan
juga untuk berbagai keperluan lainnya. Namun, pengertian dari penelitian
meta-analisis juga disebutkan oleh beberapa ahli lainnya, sebagai berikut:
Glass (1976) menyatakan
bahwa sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil
penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara
membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif
Borg (1983) menyebutkan
bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong
peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil
silang dari hasil penelitian.
Sugiyanto (2004)
menyebutkan bahwa meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data
yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai
dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis
yang diajukan oleh beberapa peneliti.
Dengan kata lain, meta-analisis
sebagai suatu studi penelitian yang ditujukan untuk menganalisis kembali
hasil-hasil penelitian yang telah diolah secara statistik berdasarkan
pengumpulan data primer dari penelitian yang telah dilakukan peneliti lainnya.
Hal ini dilakukan untuk mengkaji atau menemukan sebuah kekonsistensian atau ketidakkonsistensian
hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya, penduplikasian, replikasi
atau verifikasi penelitian yang sering kali justru memperbesar terjadinya
keragaman hasil penelitian.
C.
Tujuan
Sama seperti ragam
penelitian lainnya, meta-analisis juga memiliki tujuan untuk penggunaannya,
yaitu:
1)
Analisis
ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian
dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.
2)
Mengkaji
atas sejumlah hasil penelitian, riset dan evaluasi dalam masalah yang sejenis.
3)
Untuk
memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar-variabel
4)
Untuk
menemukan kekonsistensian atau ketidakkonsistensian dalam pengkajian hasil
silang dari hasil penelitian.
5)
Melakukan
control terhadap variabel yang bersifat sebagai perancu agar tidak mengganggu
kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
D.
Jenis-Jenis
1)
Penelitian
Eksperimental
Seperti
namanya, jenis penelitian seperti layaknya sebuah eksperimen, yaitu menerima
atau menolak interpretasi hasil penelitian secara jelas
2)
Penelitian
Korelasional
Penelitian
ini dilakukan untuk menentukan hubungan
antara dua atau lebih variabel dan mengeksplorasi implikasi mereka untuk sebab
dan akibat. Atau bias dikatakan juga bahwa penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih memiliki
hubungan satu sama lainnya.
3)
Penelitian
Penyebab-Perbandingan
Penelitian
ini dilakukan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antar
kelompok.
4)
Penelitian
Survei
Sama
seperti namanya, penelitian dilakukn untuk memperoleh karakteristik yang
spesifik sebuah kelompok dengan cara melakukan survei pencarian ulang.
5)
Penelitian
Etnografi
Penelitian
ini dilakukan untuk mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari
individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan.
6)
Penelitian
Sejarah
Penelitian
ini bias juga dikatakan penelitian untuk mencari tahu kembali. Beberapa aspek
masa lalu dipelajari dari berbagai sumber dan kemudian akan direkonstruksi
pikiran ulang dari penelitian tersebut.
7)
Penelitian
Tindakan
Penelitian
ini berbeda dari peneltian yang lain. Yang membedakan penelitian ini dari
penelitian lain adalah bahwa penelitian ini fokus pada medapatkan informasi
yang akan mampu merubah kondisi peneliti dalam situasi tertentu yang mereka
secara pribadi ikut terlibat.
E.
Metode
Apabila dilihat dari
pengertiannya, penelitian meta-analisis merupakan penelitian yang berisi data
sekunder yang diambil dari data primer dalam beberapa penelitian lain yang
memiliki masalah sejenis. Dengan
demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post
facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan. Sama halnya dengan penelitian lain, penelitian
meta-analisis harus membuat sistematika penelitian yang rinci. Sistematika
penelitian meta-analisis mencakup :
1)
Pendahuluan
a)
Latar
belakang
b)
Pertanyaan
penelitian
c)
Hipotesis
yang akan diuji
d)
Tujuan
dan manfaat penelitian
2)
Metodologi
a)
Kriteria
pemilihan (kriteria inklusi dan eksklusi) untuk unit penelitian yang akan
disertakan dalam meta-analisis.
b)
Metode
untuk menemukan atau menelusur penelitian, dan siapa yang akan melakukan
penelusuran pustaka.
c)
Kriteria
yang jelas untuk penilaian kualitas hasil penelitian
d)
Klasifikasi
dan kodifikasi unit penelitian untuk digabungkan
e)
Abstraksi
kuantitatif hasil masing-masing penelitian
f)
Rencana
penggunaan model statistika yang sesuai untuk penggabungan hasil
g)
Rencana
interpretasi hasil
h)
Rencana
pelaporan hasil
Dari rincian sistematika yang harus
dilakukan dalam penelitian meta analisis tersebut ada beberapa hal lainnya yang
juga harus dipertimbangkan lebih lanjut. Hal-hal tersebut adalah:
1)
Sampling
bias toward empirical studies
Sampling
bias di sini dimaksudkan adalah pengambilan sampel/unit penelitian yang tidak
sesuai. Karena metode meta-analisis tidak dapat diaplikasikan pada semua bentuk
studi.
2)
Garbage
In and Garbage Out
Pemilihan
kriteria kualitas data atau unit penelitian pada penelitian meta-analisis
dianggap masih subyektif sehingga diperlukan instrument khusus untuk menentukan
kualitas data tersebut.
3)
Publication
Bias
Data
yang digunakan pada meta-analisis diambil dari data yang ada pada penelitian yang
telah dipublikasikan, sehingga terdapat beberapa detil yang tidak didapatkan,
sehingga dianggap tidak representatif. Hal ini dapat mengakibatkan keraguan
pada pengambilan keputusan.
4)
Apples
and Oranges
Metode
ini bisa dianalogikan seperti membedakan antara buah jeruk dan apel. Dimana setiap
properti dari jeruk dan apel dibandingkan, yaitu rasa, bentuk, warna, ukuran, dan
sebagainya.
5)
Small
sample size
Semakin
banyak hasil studi yang diikutsertakan, semakin dipercaya hasil penelitian meta-analisis.
6)
Methodological
Errors
Kesimpulan
yang salah dapat dikarenakan kesalahan yang bersifat metodologi. Peniliti sebaiknya
melakukan ekstraksi pada data dan statisitik yang terdiri dari ukuran efek, ukuran
sampel, moderator yang mungkin, tingkat kepercayaan terhadap ide yang ada, dan
index lainnya.
F.
Kekurangan
& Kelebihan
Kekurangan
dari penelitian meta-analisis adalah
1)
Kemungkinan
terdapat data-data yang tidak diperlukan dari unit penelitian yang dipilih
semakin besar karena banyaknya unit penelitian yang diambil.
2)
Tidak
seluruh hasil dari penelitian meta-analisis dipublikasikan, namun hanya
sebagian saja yang dianggap signifikan
3)
Metode
bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang
berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
4)
Metode
ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
5)
Bisa
saja terjadi metodological error.
Sedangkan
kelebihan yang dimiliki dari penelitian ini adalah
1)
Lebih
sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
2)
Karena
merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil
bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
3)
Meta-analysis
memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya.
4)
Metode
ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan
sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
5)
Metode
ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari
studi yang bermacam-macam.
G.
Kesimpulan
Meta-analisis adalah suatu
analisis yang dilakukan dengan merangkum data-data dari beberapa unit
penelitian yang kemudian di analisis untuk menghasilkan kesimpulan baru yang
lebih bisa digunakan atau bisa diperaya kebenarannya. Hingga saat ini belum ada
ketentuan pasti mengenai seberapa banyak unit penelitian yang dibutuhkan
sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, namun satu hal yang pasti apabila
unit penelitian yang diambil itu berjumlah banyak, maka akan semakin bagus pula
penelitian tersebut.
Namun tingkat keberhasilan
dari penelitian meta-analisis tersebut tidak ditentukan oleh dari seberapa
banyaknya unit penelitian yang diambil, melainkan setiap metode yang harus
dilaksanakan juga berpengaruh pada keberhasilan penelitian tersebut.
H.
Sumber
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2006/175/175-07-MetaAnalysis.pdf